Berikut Strategi Kadis PPPA Bayana Selamatkan Masa Depan Korban Incest di Pringsewu

Februari 28, 2019 | [post-views]
IMG-20190228-WA0087

Pringsewu – Langkah cepat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung telah menyelamatkan masa depan AG, korban hubungan sedarah (incest) yang dilakukan oleh ayah kandung (JM), kakak kandung (SA), dan adik kandungnya (YF).

“Pemprov Lampung akan melakukan pendampingan terhadap AG mulai dari pendampingin psikis, trauma healing, hingga pendampingan hukum. Pendampingan ini akan dilakukan secara intensif, sehingga diharapkan psikis AG dapat kembali seperti semula,” ujar Kadis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung Bayana, saat mendampingi Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian PPPA untuk bertatap muka dengan AG di Kantor Bupati Pringsewu, Kamis (28/2).

Bayana menegaskan pihaknya akan “all out” mengembalikan psikis AG, mulai dari pendampingan psikologis, dan upaya-upaya lainnya untuk mengembalikan psikis dan keceriaan AG. “Saat ini AG mengalami gangguan psikis dan trauma. Oleh karenanya, kami akan berupaya dalam mengembalikan psikis AG dengan melakukan pendampingan” ujarnya.

Bayana minta dengan sangat agar kejadian ini harus menjadi pelajaran untuk lebih menjaga dan membina keluarga terutama anak, mulai dari keluarga dan lingkungan. “Kita harus bergandengan tangan sehingga kejadian seperti ini dapat terhindari. Besok juga Pemprov Lampung akan mengundang semua lintas sektor terkait penanganan kasus AG di Hotel Emersia, sehingga kejadian seperti ini dapat kita deteksi dan atasi dengat cepat,” jelas Bayana.

Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi menjelaskan bahwa pihaknya telah bersinergi dengan baik dengan Pemprov terutama Dinas PP dan PA, sehingga hal seperti ini dapat terdeteksi. “Dan yang telah melakukannya dari PABM, sehingga masalah ini dapat terdeteksi,” jelas Fauzi.

Dia menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah bersinergi dengan baik, terutama PABM. “Kami siap menjadi tempat pelatihan dan untuk belajar, khususnya terkait permaslahn ini,” ujarnya.

Terkait hukuman yang menimpa pelaku, Fauzi berharap pihak penegak hukum dapat melihat secara baik. “Tentunya diharapkan para penegak hukum dapat mengambil keputusan yang bijak, sehinnga para pelaku dapat dihukum dengan sepantasnya,” jelas Fauzi.

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Nahar menyampaikan bahwa Menteri PPPA sangat mengapresiasi Pemerintah Daerah Lampung yang telah bekerja dengan cepat. “Ibu Menteri sangat mengapresiasi pemerintah daerah yang telah bekerja cepat dengan berkoodinasi hingga tingkat desa, seperti psikolog, dan lainnya, termasuk PABM, sehingga kasus seperti yang menimpa AG cepat terdeteksi,” jelas Nahar.

Ia menjelaskan bahwa koordinasi baik ini menunjukkan bahwa sistem telah bekerja dengan baik, sehingga tugas daerah menjadi lebih mudah. “Sistem ini telah berjalan dengan baik, bahkan hingga melibatkan psikolog sehingga masalah ini dapat terdeteksi. Kalau hal inintak terdeteksi, maka akan menjadi hal yang semakin buruk,” jelasnya.

Nahar menjelaskan kejadian seperti ini membutuhkan pendampingan dan perhatian dari berbagai pihak. “Semoga hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Kita perlu bersama mereview, berkaca dan meningkatkan dialog bersama masyarakat, sehingga hal ini tak terjadi lagi,” ujar Nahar.

Terkait kondisi AG saat ini, Psikolog yang menangani AG, Yani Arika Wati menjelaskan bahwa AG sangat membutuhkan perhatian banyak pihak.

“Berbagai pihak harus bergandeng tangan, sehingga psikis AG dapat kembali seperti sedia kala. Diharapkan berbagai pihak juga saling bersinergi sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kadis Bayana, Wabup Fauzi dan Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) turut mendampingi AG menyanyikan lagu Balonku dan berhitung 1 sampai 20.

Turut hadir dalam kesempatan itu, para staf khusus Menteri PPPA dan pejabat Dinas PPPA Provinsi Lampung, perwakilan PABM. (rls/red)

Tags in