Dana DAK 4 KTM Ternak Lebah Tanggamus Tidak Transparan

Juli 23, 2022 | [post-views]
IMG-20220723-WA0023

Tanggamus – Empat Kelompok Tani Mandiri (KTM) ternak lebah madu selaku Penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 di Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) Batutegi Kabupaten Tanggamus, diduga tidak ada ke-transparannya atas nilai anggaran yang mereka terima, Sabtu (22/07/22)

Kesimpang siuran atas pencairan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang di peruntukan bagi kelompok ternak lebah madu di pekon Penantian kecamatan Ulubelu KPH Batutegi itu, menimbulkan banyak pertanyaan. Seperti apa mekanisme pencairan DAK tersebut.?

Melalui penuturan Jupri selaku ketua kelompok Karya Tani Mandiri (KTM) 1 (satu) di kediaman nya Rabu 16 Februari 2022 pekon Penantian, ia malah tidak mengetahui secara pasti berapa uang yang diterima.

” Rekening nggak tahu, rekening bukan saya yang megang,” katanya.

Saat disinggung oleh para awak media, berapa nilai nominal dana DAK tersebut dikucurkan oleh pemerintah ke ke-KTM nya, dia mengatakan kurang tahu persis berapa jumlah nya.

” Besaran dari pemerintah itu katanya 200 juta, tapi saya nggak tahu sih, ” kata Jupri.

Namun, disisi lain saat itu ada di rumah pak Jupri, selaku bendahara nya KTM 1 (satu) bapak Parmin, ia mengaku terima uang sekitar tiga puluh empat juta setengah ( 34,500 000,-)dari empat puluh sembilan juta (49 000 000,-) setelah potong ini dan itu, yang ia terima dari seseorang yang bernama Prayitno di kediaman pak Jupri.

” Datangnya dianterin kesini (red-rumah Jupri), yang bawa uang pak Prayit, sejumlah 49 juta dan setelah potong ini dan itu, di serahkan sama saya itu 34 juta lima ratus ribu, untuk kebutuhan sini lah,” tuturnya.

Namun lain hal nya dengan bapak Sukirman selaku ketua kelompok KTM 2 yang juga ada di kediaman pak Jupri, menjelaskan.

” Informasi nya kemaren itu kita ke Bank Lampung, langsung kita pencairan, cairnya 200 juta. Awalnya kita nerima 200 juta, disini kan ada ketua Gapoktan. ya sisa nya masih di pegang ketua Gapoktan, pak Basuki, kita terima 61 juta lima ratus ribu, yang menyerahkan pak Basuki”, jelas nya.

Yang mana menurut pak Sukirman uang dari 200 juta tersebut ia terima dari pak Basuki sebesar 61 juta setengah, adapun sisanya masih di pegang oleh ketua Gapoktan.

Adapun untuk kedua ketua KTM yang lainnya, hari itu para awak media nihil menemui di karenakan tidak sedang berada di tempat (rumah).

Dari informasi terakhir, kami dapat kan pada awal bulan Juli 2022, bersumber dari pengurus KPH Batu Tegi yang namanya tidak mau di tuliskan bahwasanya, ternak madu di wilayah tersebut tidak keluar (berjalan).

” Kayak nya gak jalan itu, Produk nya gak muncul. Yang lain di curup Tirai produk nya keluar, “, tulisnya kepada awak media via Aplikasi Whatshapp. (lan)

Tags in