Kepala Desa Bumi Sari Pilih Kasih, Bantuan Pemerintah Diduga Diselewengkan

Mei 20, 2020 | [post-views]
Warga Bumi sari

Lampung Selatan – Sejumlah warga Desa Bumi Sari nangis darah. Pasalnya, tak ada satupun program pemerintah yang mereka terima selama pandemi Covid 19. Diketahui pemerintah Pusat telah menggelontorkan berbagai macam program sosial, mulai dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Tunai, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), diduga karena mereka tidak memiliki kedekatan dengan aparat Desa Bumi Sari, akhirnya mereka gigit jari.

Berdasarkan investigasi di lapangan, seorang warga Bumi Sari, Komar yang telah berusia 100 Tahun menjelaskan, telah 30 Tahun ia tingal di Bumi Sari. Selama itu pula dirinya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Anehnya menurut Komar, justru banyak warga Desa Bumi Sari yang terbilang mampu mendapatkan Bantuan. “Apa salah saya ini mas? Apa karena saya ini gak deket sama Pak Kepala desa,” Ujar Komar saat ditemui di rumahnya yang berdinding geribik dan beralas tanah, Rabu, (20/05/2020).

Penderitaan Komar pun ternyata juga dirasakan oleh Sumarni. Menurut sumarni, dirinya telah didata oleh aparat desa. Namun dia tidak pernah mendapatkan kepastian, apakah dia mendapatkan bantuan atau tidak.  “Tapi kok hanya didata-data saja ya mas, malah yang dapat orang-orang yang ekonominya berkecukupan, tidak seperti kami ini,” katanya.

Masalah serupa juga turut dikeluhkan warga lainnya Minto. Dia menjelaskan, selama Desa Bumisari dipimpin oleh Kepala Desa Supriyono bantuan terhadap masyarakat terkesan amburadul. Diduga  Kepala Desa Bumi Sari Supriyono pilih kasih dalam mendata warga yang mendapatkan bantuan.

“Diduga Kades pilih kasih mas. Sebab hanya kerabat, saudara dan keluarganya saja yang diperioritaskan. Warga sudah muak dengan perilaku kepala desa itu mas,” tegas Minto.

Minto melanjutkan, bersama puluhan warga Bumi Sari dirinya akan menyambangi balai desa setempat untuk mencari solusi pada Jum’at (21/2020). Jika Kepala Desa Bumi Sari Supriyono tidak memberikan solusi, maka warga akan mengadukan hal ini pada Camat Natar dan Bupati Lampung Selatan. (lan)

 

Tags in