Kirab Satu Negeri Pemuda Ansor Guncang Nusantara

Oktober 3, 2018 | [post-views]
IMG_20181003_163126

Lampung Selatan – Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda Ansor (PA) Guncang Nusantara. Tujuh belas bendera petaka merah-putih dibawa dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, melintasi Provinsi Bengkulu dan akhirnya tiba di Lampung. 

Di Tanah Sai Bumi Ruwa Jurai, perhelatan Kirab Satu Negeri berlangsung 3 Oktober hingga 12 Oktober. Nantinya, 17 bendera tersebut akan melalui 4 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, dan Kota Bandar Lampung.

Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Ansor Provinsi Lampung Hidir Ibrahim mengatakan, Kirab bendera ini bertema “Bela Agama Bangsa Negeri”. Tujuannya memperkokoh konsensus kebangsaan di tengah berbagai kemelut dan ancaman yang dihadapi Indonesia.

“Pemuda Ansor dan Banser harus selalu berdiri terdepan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terlebih saat ini menjelang Pilpres dan Pileg, Ansor dan Banser wajib mengawal pesta demokrasi ini agar berlangsung tertib dan kondusif,” jelas Hidir Ibrahim. 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ini melanjutkan, kegiatan ini merupakan komitmen dirinya dan kader-kader Ansor maupun Banser untuk selalu meneguhkan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan, dan nilai-nilai ke-Indonesiaan khusususnya di Provinsi Lampung.

Hidir Ibrahim berharap kegiatan dapat dilaksanakan secara khidmat, pasalnya ini merupakan bagian dari catatan sejarah yang penting di Lampung. 

“Kirab satu negeri degelar dengan beberapa alasan. Salah satunya ancaman sekelompok orang yang ingin memecah belah bangsa. Bahkan agama pun dijadikan alat untuk mencapai tujuan itu. Yang menjadi keprihatinan bersama, orang-orang baik lebih memilih diam,” tegas Hidir.

Ribuan kilometer pun, lanjut Hidir, akan Ansor dan Banser tempuh demi mengibarkan merah-putih. “Kita jaga Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhineka tunggal Ika untuk tetap menjadi pilar kebangsaan dalam menjaga kedamaian Nusantara,” tutur Hidir.

Ia pun meminta agar kader Ansor dan Banser untuk menggandeng seluruh rakyat Indonesia demi menjaga persatuan dan kedamaian negeri.

“Meskipun kita berbeda-beda, kita tetap satu. Meskipun berbeda, kita sama minum dari air Ibu Pertiwi, kita sama-sama Indonesia. Semoga acara ini membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi umat,” tutup Hidir.

Ditempat yang sama, Bupati Lampung Timur Cusnunia Chalim berpesan pada seluruh pengurus Ansor dan Banser Provinsi Lampung untuk turut fokus mengawal NKRI di dunia maya. Pasalnya disintegrasi bangsa juga saat ini dapat dipicu oleh acuhnya masyarakat terhadap penyebaran faham radikal dan informasi hoak yang bergentayangan di sosial media. 

“Banser dan Ansor harus melek teknologi, jangan gaptek. Jadikan HP anda untuk menangkal informasi-informasi hoak yang saat ini kerap bergentayangan di Sosmed,” pesan Nunik. 

Diketahui, Rabu (3/10) pagi 17 Bendera Merah Putih yang dibawa pemuda Ansor dari Bengkulu tiba di Lampung. Bendera tersebut disambut dengan berbagai kegiatan menarik. Kegiatan dimulai dengan upacara serah terima Panji Kirab Satu Negeri di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, Tegineneng. Upacara serah terima ini dihadiri oleh Bupati Lampung Timur, perwakilan Polda Lampung, Kapolres Lampung Selatan, PWNU Provinsi Lampung, OKP se-Lampung, Banom-banom NU, serta 1000 kader Ansor dan Banser Provinsi Lampung.

Selanjutnya, secara estafet 17 bendera merah-putih akan dikirab di 15 titik yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksana dan berakhir di Pelabuhan Bakauhueni.

Untuk nasional Kirab Satu Negeri Pemuda Ansor ini terdiri dari 5 Zona, yakni Zona Sabang, Zona Nunukan, Zona Miangas, Zona Marauke, dan Zona Rote. Provinsi Lampung sendiri termasuk Zona Sabang. (lan) 

Tags in