Bandar Lampung (Biinar.com) – DPRD Kota Bandar Lampung terjun ke lokasi untuk melerai sengketa antara warga Kecamatan Sukabumi dan Pengembang menara Base Transceiver (BTS) yang kian meruncing.
Ketua Komisi I DPRD Bandar Lampung Nu’man Abdi menjelaskan, pendirian menara BTS oleh pengembang telah menimbulkan gejolak di masyarakat.
“Kami sebagai wakil rakyat memang harus mengedepankan hak dan memecahkan konflik ditengah masyarakat,” ucapnya, Rabu 23 Mei 2018.
Dia menilai, keberadaan menara BTS ditengah lingkung masyarakat tentunya berdampak buruk bagi warga sekitar.
Karena radiasi yang dihasil mampu mengganggu kesehatan, kondisi itu diperparah lantaran menara berdiri disalah satu bagian rumah ibadah umat Islam.
Agar konflik tidak berkepanjangan, Ketua Komisi I DPRD Bandar Lampung Nu’man Andi memastikan, akan mempertemukan antaran warga sekitar dengan pihak provider.
Sementara, Ijal warga sekitar mengapresiasi kedatangan dewan perwakilan rakyat ditengah konflik tengah memanas.
Dia menjelaskan, keberadaan BTS diatas menara Masjid akan berdampak buruk untuk masyarakat sekitar.
Oleh sebab itu, sejumlah warga sepakat meminta agar keberadaan menara BTS dapat dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.
Perlu diketahui, sidak tersebut dihadiri sejumlah anggota Komisi I DPRD Bandarlampung yakni Budi Kurniawan, Edison Hajat dan Jauhari.
Diberitakan sebelumnya. Kepala Bagian (Kabid) Pengawasan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) setempat Dekrison, menilai pendirian BTS tersebut tidak melanggar regulasi yang berlaku.
Dengan alasan, sebelum berdiri terlebih dahulu warga telah mensetujui bahwa terdapat BTS berdiri diatas menara masjid.
“Tidak ada masalah itu, kan izin dari warga sekitar sudah ada, nah jadi apa yang mau dimasalahin lagi,” ujarnya
Lalu, lanjut pria kental dengan logat Lampung itu menilai, pendirian BTS dimenara Masjid tak berdampak dengan warga sekitar.
Disinggung terkait etik atau tidak BTS berdiri diatas menara Masjid, Edrison tak mampu berargumen secara detail. Tapi menurutnya, hal tersebut tergantung kepada masing-masing individu.
Agar kegaduhan itu dapat ditangani. Besok Selasa (17/4/2018) pihaknya akan memanggil pihak BTS, warga dan lurah setempat untuk mencari solusi terbaik terkaitnya berdirinya BTS tersebut ( jal)
