Firmansyah-Bustomi Setuju Pilkada Serentak 2020 Ditunda 

Maret 27, 2020 | [post-views]
IMG-20200327-WA0035

Bandar Lampung – Calon Wali Kota Bandar Lampung Dr. (Can). Ir. H. Firmansyah Y Alfian, MBA., M.Sc, mendukung wacana penundaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Hal itu disampaikan Firmansyah terkait mewabahnya Virus Corona (Covid-19) yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

“Sebaiknya ditunda. Dana Pilkada bisa dialihkan untuk membantu penanganan wabah Virus Corona. Apalagi, saat ini, di Provinsi Lampung sendiri sudah ada tiga warga dinyatakan positif terjangkit Corona,” kata Firmansyah, Jumat (27/3/2020).

Calon wali kota yang berpasangan dengan Prof. Dr. Ir. RA. Bustomi Rosadi itu juga mengatakan, seharusnya dengan kondisi seperti saat ini, kepala daerah sudah mengalihkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur (proyek) untuk penanganan wabah Corona. “Saya juga tidak mengerti kenapa belum berjalan. Apa menunggu banyak jatuh korban dulu,” kata dia.

Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu juga mengatakan selain penundaan Pilkada 2020, anggaran darurat bencana seharusnya juga bisa segera digulirkan untuk mengatasi serangan Corona.

“Saya yakin warga Lampung, khususnya Bandar Lampung sudah banyak yang terjangkit Corona. Hanya saja, lambatnya penanganan hingga baru tiga yang dinyatakan positif,” kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Lampung itu.

Bang Firman—panggilan akrab Firmansyah—mengaku salut dengan Pemda Makassar yang berani mengambil kebijakan sendiri untuk melindungi warganya menghadapi pandemi Corona. “Jika kita terlalu mengandalkan pemerintah pusat, saya khawatir Virus Corona akan semakin sulit ditanggulangi,” kata mantan anggota DPRD Lampung itu.

Di lain pihak, calon Wakil Wali Kota Bandar Lampung Prof. Dr. Bustomi Rosadi, juga mengusulkan pemerintah daerah harus cepat mengambil langkah konkret mengatasi virus mematikan ini.
“Kami sampai meliburkan semua kegiatan tim pemenangan Bandar Lampung Cerdas Berjamaah selama dua pekan, guna membantu pemerintah menangani penyebaran virus Corona,” kata dia.

Menurut pakar tata kelola air perkotaan itu, pimpinan Kampus IIB darmajaya bahkan sudah mengalihkan proses belajar mengajar ke rumah sejak 23 Maret lalu.

“Ya, sampai 15 April mendatang, proses belajar mengajar kami alihkan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Begitu juga dengan karyawan IIB Darmajaya, semua bekerja dari rumah,” kata Prof. Bustomi.

Hal itu, lanjut Bustomi, untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang sudah dirasakan di Bandar Lampung.

“Jika bukan kita siapa lagi yang akan membantu pemerintah pusat mengatasi pendemi ini. Saya juga mengimbau masyarakat Bandar Lampung untuk sama-sama memerangi Virus Corona dengan bekerja dan belajar dari rumah,” kata Prof. Bustomi. (*/red)

Posted in ,
Tags in