BANDAR LAMPUNG – Warung BIMA (Berkah Insan Mandiri) adalah konsep ekonomi kerakyatan yang berlandaskan koprasi. Tak heran jika pelanggan yang berbelanja di sini mendapatkan banyak keuntungan, yakni harga yang sangat murah dan mendapatkan tabungan masa depan. Bahkan, kedepannya para anggota juga bisa memiliki saham di swalayan BIMA.
Demikian, diungkapkan owner Warung BIMA, Wiyadi seusai pembukaan gerai pertamanya di jalur dua Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP) Sabtu (23/3). “Warung BIMA (Berkah Insan Mandiri) adalah konsep belanja hemat. Warung ini hadir dengan konsep memberikan keuntungan sendiri bagi konsumen yang sudah menjadi member card. Dan juga memberdayakan ekonomi kerakyatan belanja dan belajar menabung,” ujar Wiyadi.
Setiap pelanggan yang belanja, terus Ketua DPRD Kota Bandar Lampung ini, akan ada keuntungan sendiri, dimana keuntungan itu akan dikembalikan kepada konsumen setelah akhir tahun. “Nanti setiap keuntungan yang didapat akan tertera di stroke pembayaran tercatat. Bisa dilihat paling bawah, disitu tertulis berapa nominal uang yang kita tabungkan, dan setiap berbelanja bisa kita cek berapa jumlah tabunganya,” jelasnya.
Konsumen, yang sudah ada kartu anggota atau member card sistem pembagiannya adalah 40:60 dari keuntungan penjualan. Dimana 60 diperoleh gerai dan 40 jadi tabungan konsumen. “Rugi lah pokoknya kalau gak jadi anggota, karena semua produk bahan pokok dan keperluan dan kebutuhan sehari-hari tersedia di warung BIMA, konsumen ada tabungan pula, dan yang tak kalah penting adalah semua produk harganya di bawah harga pasaran semua, misal beli mie instan kalau di pasaran harganya Rp2 ribu kita bisa jual Rp 1.900,” ungkapnya.
Hadirnya Warung BIMA, imbuh Ketua DPC PDI Perjuangan ini, adalah sebagai bentuk prihatin atas prekonomian bangsa dan ini juga adalah konsep dasar Tri Sakti Soekarno. “Dimana konsep dasarnya adalah koperasi dengan semangat dan jiwa gotong royong. Konsumen mendapatkan banyak keuntungan, yakni harga tidak tinggi dan mendapatkan tabungan yang akan dibagikan diakhiri tahun. Cara mengecek tabungan sangat mudah, jadi setiap item ada harga dibawahnya ada potongan tabungan belanja dan tertera berapa tabungan setelah belanja,” tutupnya.
Sementara, Yanti, salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang mengaku warga BKP, ia memilih belanja bahan pokok sehari-harinya di warung BIMA karena murah. “Ya selain murah saya ada tabungan belanja, jadi untung dong, saya ada tabungan kedepannya, makanya saya mau jadi anggota, bisa dibuktikan pokoknya semua produk di warung BIMA ini murah harga di bawah pasaran semua,” katanya lugas. ( ijal/lan)
