Tanggamus – Kabar kurang sedap datang dari Pekon Datarajan, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus, pasalnya Oknum Kepala Pekon (Kakon) setempat, Diduga kuat lakukan korupsi Dana Desa (DD) dengan Modus manipulasi data dan membuat bangunan fiktif, Jumat (22/06/2023).
Sudah dua periode menjabat selaku Kakon, tidak membuat Sodri menjadikan pekonnya sebagai pekon yang bebas dari korupsi. Anggaran Dana Desa (ADD) yang sejatinya untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, guna memprioritaskan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, malah dijadikan sebagai lahan untuk memperkaya diri sendiri alias korupsi.
Yang lebih parahnya, praktik korupsi tersebut dilakukan secara berulang, dalam masa jabatan Kakon setempat, sehingga diduga menimbulkan kerugian negara, dan menelantarkan kepentingan masyarakat.
Berdasarkan dari hasil observasi di lapangan, oleh tim media, ditemukan beberapa item kejanggalan dari perjalanan realisasi ADD di Pekon Datarajan tersebut.
Seperti pada tahun 2021 lalu, Kakon menganggarkan untuk Perkerasan jalan di dusun 2 , dengan panjang 415 m yang menelan anggaran Rp.175.600.000., jalan yang di maksud, menurut warga sekitar, pada tahun 2021 tidak ada pembangunan di dusun 2.
“Setau saya gak ada lo bang pengerasan jalan yang di maksud di dusun 2 karena pak kakon ini kan terkesan tertutup, dalam pengelolaan Dana Desa dan setau saya di tahun 2021 gak ada pembangunan” Jelas warga yang nama nya di rahasiakan
Kemudian di tahun selanjutnya 2022 Kakon kembali menganggarkan untuk pengerasan jalan/telford dusun 4 arah datarkroya dengan panjang 176 meter senilai Rp.80.408.000., sementara menurut warga di dusun 4 jalan tersebut hanya dalam rencana kepala pekon saja realisasinya belum nampak terlihat.
“Sempat di ukur mas jalan ini oleh pak Kakon dengan panjang waktu itu kalo gak salah 176 meter, tapi nyatanya ini jalan belum juga di bangun hingga sekarang hanya PHP kepala pekon saja” terang warga dusun 4.
Masyarakat di lokasi bangunan tersebut menyayangkan, atas apa yang dibuat oleh Kakon, pengerjaan jalan yang seharusnya di bangunkan di dusun 4, faktanya justru tidak di bangunkan, warga menilai jika betul yang terjadi demikian diduga kuat uang tersebut disalah gunakan.
Guna menyeimbangkan informasi yang di dapat, tim beranjak kekantor Pekon Datarajan, pada saat itu Semua perangkat yang bekerja sudah tidak berada di lokasi alias kosong, padahal waktu masih menunjukkan jam kerja sekira pukul 13.20, awak media pun mencoba kerumah Kepala Pekon Sodri, dikatakan oleh orang dirumah nya bahwa Kakon sedang keluar.
Selanjutnya tim bertolak ke kediaman Sekretaris Desa (Sekdes) dalam kesempatan tersebut Sekdes enggan memberikan komentar terkait yang di tanyakan, diri nya mengkalim jika semua yang berurusan dengan media yang hendak mengkonfirmasi harus melalui Kakon secara Langsung.
“Aku ini bawahan lo mas nanti saya ngomong salah, saya di pesankan oleh atasan (Kakon) untuk temen-temen wartawan yang mau konfirmasi bisa langsung ke beliau”Kata sekdes di rumah nya.
Bukan tentang kedua item pekerjaan ini saja yang hendak tim media mintai keterangan nya, masih banyak lagi, misal nya tentang perbaikan kantor dan pembuatan garasi mobil ambulan yang di anggarkan begitu fantastis, kemudian tentang usaha penggemukan Kambing, juga tentang Belanja pengadaan jaringan air bersih, di tahun 2021 dan 2022.
Sampai Berita ini diterbitkan, Kepala pekon Sodri masih belum bisa dihubungi, baik via telpon maupun Pesan whatsapp. (Roli)