Lampung Tengah – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Fraksi Partai Golkar Drs. I Made Bagiasa, melakukan sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kampung Endah Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah, Jumat (19/3/2021).
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasilan dan Wawasan Kebangsaan menghadirkan dua nara sumber dosen Unila Dr. I Wayan Mustika, M.Hum dan Wakapolsek Terbanggi Besar AKP Usman. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Kampung Karang Endah Adi Ramansyah, PHDI Ketut Ginada, BHDI Kampung Karang Endah Mujianto dan masyarakat setempat.
Made dalam kesempatan ini cukup kagum dengan masyarakat Kampung Karang Endah yang secara tidak langsung sudah menjalankan nilai-nilai Pancasilan dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan nilai-nilai ideologi Pancasila secara konkrit telah duwujudkan dengan Kampung Toleransi. Di mana Kampung Karang Endah bisa hidup rukun berdampingan walau beda agama, suku dan bahasa. Toleransi umat beragama yang tinggi ini terlihat berdirinya Masjid, Gereja dan Pure secara berdekatan.
Selain itu, lanjut Made Bagiasa anggota DPRD Lampung Dapil Lampung Tengah ini, masyarakat Karang Endah secara tidak langsung telah mewujudkan Tri Hita Karana. Yaitu masyarakat telah melaksanakan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
Karena itu, Made Bagiasa mengharapkan kehidupan masyarakat dan umat beragama yang sangat harmonis ini terus dipelihara dan dipertahankan. Bila ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan warga, apalagi sampai ada yang ingin mengganti simbol-simbol negara hendaknya segera dilaporkan ke pihak berwajib.
Dalam sosialisasi Ideologi Pancasilan dan Wawasan Kebangsaan dilakukan dialog. Warga menyampaikan masalah kerusakan infrastruktur jalan mulai dari Bandar Jaya sampai simpang Mandala. Atas kerusakan jalan yang dikeluhkan warga, Made menyampaikan bahwa Pemprov Lampung sudah merencanakan perbaikan jalan ini.
Masyarakat Karang Endah juga mengharapkan adanya bantuan untuk petani. Warga setempat juga mengeluhkan rendahnya harga singkong. (Advetorial)