Tanggamus – PDAM Way Agung Kabupaten Tanggamus belum membenahi buruknya pelayanan air bersih terhadap para pelanggannya.
Kabag Tehnik PDAM Way Agung, Jahidin, sebelumnya mengaku tidak mengetahui adanya keluhan pelanggan perihal pelayanan air bersih PDAM Way Agung.
Jika pun ada, kata dia, itu terjadi karena ulah pelanggan yang banyak tidak menutup keran sehingga banyak air yang terbuang sia-sia.
“Dan bahasa kami untuk menyadarkanya agak susah kerena ini orang banyak. Tapi tetap kami sampaikan kepada pelanggan supaya bisa menghemat air. Kalau di bawah bisa nutup air bisa merata ke atas. Dan ini sering terjadi di Kota Agung Pusat, Barat hingga Pemda. Ketika pipa pecah macet hanya satu dua hari tapi tidak sampai seminggu,” kata Jahidin, (5/7/2022) lalu.
Jahidin juga menyinggung jika buruknya pelayanan PDAM Way Agung yang dikeluhkan masyarakat tidak ada kaitannya dengan pasokan air bersih yang dikirim ke kapal tongkang.
“Yang di kapal itu memang pelanggan PDAM. Sesuai peraturan PDAM, pengambilan air punya pipa tersendiri waktu pemasangan awal. Untuk debitnya tidak bisa di tentukan. Pengisianya hanya satu jam dua jam saja,” lanjut Jahidin.
Sementara beberapa pelanggan sampai hari ini mengaku jika air yang dialirkan PDAM Way Abung masih sangat kecil dan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan jika musim hujan, air yang dialirkan PDAM Way Agung berwarna kecokelatan.
Salah satu warga Pasar Madang yang merupakan pelanggan PDAM Way Agung berharap dapat menikmati air bersih yang cukup untuk keperluan sehari-hari.
“Saya sangat kecawa pada pelayanan PDAM Way Agung Tanggamus. Saya berharap agar air bersih PDAM Way Agung Tanggamus bisa mengalir 24 jam,” ungkapnya.
Sementara, warga lain di Kecamatan Kota Agung Barat mengaku saat musim hujan air yang mengalir dari PDAM Way Agung selalu keruh dan bewarna kecoklatan.
“Bahkan sampai membuat plek ke bak tempat penampungan Air. Sementara ini kan kami warga sebagai konsumen ingin air itu bersih. Jangan justru sebaliknya,” ungkapnya. (Roli)
