BANDARLAMPUNG (Biinar) Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) membuka kegiatan Pembinaan Berkelanjutan kepada Masyarakat Lampung dalam Rangka Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Lampung, Rabu (5/7/2023).
Pada kesempatan itu, Wagub
mengajak peran seluruh masyarakat Lampung untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI dari bahaya radikalisme dan terorisme.
Nunik meminta masyarakat untuk bisa melakukan langkah-langkah deteksi dan pencegahan dini ketika melihat fenomena penyebaran paham dan aliran menyimpang yang terjadi dilingkungan sekitar.
Terutama meminimalisir upaya sebaran radikalisme khususnya pada kaum melenial.
Dengan tegas, Ia mengatakan jangan pernah membiarkan bibit radikalisme dan terorisme tumbuh di Provinsi Lampung.
“Tidak ada kata lain kita harus bergandengantangan jangan kita biarkan. Kita tidak boleh biarkan bibit radikalisme dan terorisme bernafas di Indonesia terkhusus di Provinsi Lampung,” ujar Nunik.
Menurutnya, pencegahan radikalisme dan terorisme bukan hanya tugas dari aparat penegak hukum dan pemerintah semata, namun seluruh elemen masyarakat.
“Bersama kita mencintai negeri ini. Diagama kita diajarkan Hubbul Wathan Minal Iman atau mencintai negara ini bagian dari keimanan kita,” katanya.
Untuk itu, Nunik mengajak bersama sinergi, mencegah radikalisme dan terorisme sejak dini
“Merawat NKRI untuk kita dan anak cucu generasi kita, NKRI ini harus terjaga agar anak cucu kita juga mendapatkan warisan hidup yang bahagia, bukan hidup dalam perang, kesulitan dan penderitaan,” katanya.
Sementara itu, Kasatgaswil Lampung Densus 88 Aksi Teror Kombes Pol. Rommy Zakarias mengajak bergadengantangan untuk menjaga Lampung ini agar aman dari aksi teror, radikalisme dan intoleransi.
Menurutnya, ini menjadi tugas bersama seluruh masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut.
“Selama saya menjadi Kasatgaswil Lampung, Insha Allah saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan Lampung ini aman dari aksi teror. Namun ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari bapak-bapak semua,” ujar Rommy.
Rommy berharap melalui kegiatan ini tidak ada lagi radikalisme dan intoleransi di Provinsi Lampung melalui peran serta masyarakat sebagai ujung tombak dalam pencegahan.
“Kita harapkan bukan hanya buahnya yang kita petik, tetapi sampai akar pohonnya kita cabut sehingga ke depannya tidak ada lagi intoleran tentang radikalisme di negara kita terutama di wilayah Lampung,” katanya.
“Bapak sebagai ujung tombak kami untuk bagaimana menyadarkan kepada seluruh masyarakat wilayah Lampung akan bahayanya paham radikalisme dan intoleransi,” pungkasnya.(Naz)