Mahasiswa KKN Unila Sosialisasikan Manfaat Limbah Domestik di Desa Negeri Campang Jaya

Februari 13, 2025 | [post-views]
IMG_5924

Bandar Lampung (Biinar.com) – Universitas Lampung (Unila) Mahasiswa KKN Unila mengedukasi serta praktek langsung pemanfaatan limbah domestik dan limbah pertanian sebagai upaya mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan, Jumat (24/1/2025).
Meningkatnya permasalahan lingkungan serta menurunnya kualitas tanah menjadi penyebab terinisiasinya sosialisasi di Desa Negeri Campang Jaya, Kecamatan Sungkai Tengah, Lampung Utara, ini.
Mahasiswa KKN bekerjasama dengan perangkat desa sebagai penggerak pertanian desa setempat serta anggota Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja kelompok KKN yang terdiri dari Pajar Dicky Ronaza, Mahdiyyan Fadillah, Sarah Kamilia Lathifa Zahra, Rizka Dian Misary, Anggun Efrida, Diego Ananda, dan Silfira Annisa dengan dosen pembimbing Donny Lesmana S.T., M.T

Terdapat 3 pokok pembahasan dalam sosialisasi yang dilaksanakan, antara lain pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi jamur merang, pembuatan pupuk kompos dari limbah domestik, dan pembuatan pestisida nabati.

Pajar Dicky Ronaza sebagai salah satu mahasiswa KKN Desa Negeri Campang Jaya memaparkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pemanfaatan limbah.
“Semoga melalui sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal pertanian yang ramah lingkungan di desa dan dapat membuka peluang peningkatan pertanian di masa yang akan datang,” jelasnya.

Terdapat rencana tindak lanjut terkait pelaksanaan sosialisasi, yaitu pemantauan proses pengomposan yang telah dilakukan terkait dengan pupuk kompos, memonitoring pengaruh pestisida terhadap tanaman selama 2 minggu, dan menindaklanjuti untuk mendapatkan pendanaan dari Kementerian keuangan untuk diajukan pengembangan riset terkait pengolahan limbah kelapa sawit.

Setelah dilaksanakan kegiatan ini, diharapakan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, mengurangi ketergantungan pupuk kimia ataupun pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan serta dapat menjadi contoh bagi desa lain. (Top)